Skandal Secret Service, Gedung Putih Disorot



Skandal Secret Service, Gedung Putih Disorot [ www.BlogApaAja.com ]

Secret Service, dinas pengamanan presiden dan kepentingan khusus AS, baru saja menjadi bulan-bulanan khalayak luas setelah terlibat skandal prostitusi di Kolombia. Bahkan, tiga anggotanya dipaksa keluar dari kesatuan setelah terbukti terlibat.

Kini, aib itu mulai merambati Gedung Putih.

Seorang anggota senior Partai Republik, Charles Grassley, meminta penyelidikan atas kasus itu juga diarahkan kepada para staf kepresidenan yang menyiapkan lawatan Presiden AS, Barack Obama, ke negeri itu.

Jumat lalu, 20 April, Presiden Obama sempat disinggung mengenai adanya penyelidikan lanjutan oleh Mark Sullivan, direktur Secret Service, seperti dinukil dari laman Daily Mail.

Grassley meminta para juru usut memeriksa catatan hotel tempat para staf pendahulu kunjungan menginap.

Jumlah para agen yang terlibat dan dipaksa mundur bertambah menjadi enam orang. Lima orang mendapat skors dalam masa penyelidikan. Namun, seorang lagi lepas dari tuduhan.

Wanita Bernama Dania

Skandal itu terungkap setelah seorang wanita berusia 24 tahun terlibat adu mulut dengan seorang agen Secret Service yang telah mengajaknya tidur di sebuah hotel namun menolak membayar US$800, nilai yang telah mereka setujui.

Wanita itu bernama Dania Suarez. Ia diketahui memiliki seorang anak lelaki berusia 9 tahun.

Dania mengatakan ia menemui salah seorang agen di sebuah diskotek. "Mereka tak pernah bercerita kalau mereka bersama Obama," ujarnya.

Wanita itu lantas mengaku ada perjanjian antara dia dan seorang agen tentang bayaran yang mesti dia terima, yang besarnya US$800.

Esoknya, ketika petugas hotel datang dan bertanya mengapa wanita itu belum beranjak, Dania dan sang agen berdebat tentang bayaran.

Menurut Suarez, sang agen hanya akan membayar US$30. Situasi lantas memanas. Akhirnya, seorang petugas keamanan Kolombia turut campur. Dania lantas menerima US$225.

Beberapa hari kemudian, seorang temannya memberi tahu bahwa masalah itu beredar di media. Ia terkejut ketika orang yang berselisih dengannya adalah seorang agen Secret Service.

"Ini bukan masalah sepele karena menyangkut pemerintah Amerika Serikat. Saya tak berhenti menangis," ujarnya.

Agen khusus dan petugas keamanan berseragam lebih dulu berangkat ke Cartagena demi menyiapkan kedatangan Presiden Obama. Kejadian berlangsung sebelum sang presiden Amerika tiba dan di hotel yang berbeda dari tempat bermalam Obama.

[]

Follow On Twitter