- Cinta para lelaki memang sulit untuk ditebak. Akankah terbang searah angin utara. Ke selatankah; ke tenggarakah. Tetap bersemayam di hatimu ataukah berpaling ke lain hati? Di manakah biduk cintanya kelak akan bersandar.
Sepandai-pandainya kamu menyayanginya, akan ada kesempatan bagi dirinya untuk berpaling ke lain hati. Kalau itu semua sudah terjadi, mau diapakan lagi?
Cinta hadir memang tidak untuk dipaksa lebih-lebih dipaksakan. Cinta harus berimbang dan hanya mengusung dua tema mayor: memberi dan menerima; bukan memberi atau menerima.
Kedua subjek ini harus bisa seiring dan sejalan. Jika hanya mampu memberi tanpa disertai menerima, cinta akan menjadi timpang dibuatnya. Demikian pula jika sebaliknya.
Tentukan pilihanmu sekarang. Tetap bertahan atau melepas kepergian cintanya? Sungguh pilihan yang sangat rumit bagimu, tapi harus berani kamu putuskan.
Jika kamu berharap dirinya bisa mempersembahkan cintanya hanya pada dirimu seorang, tetapi dia tidak bisa memenuhi harapanmu itu, bersegeralah untuk mengakhiri hubungan dengannya. Kalau ia sudah tidak bisa lagi memberi, akan ada lelaki lain yang siap memberi sekaligus menerima cintamu. Tinggal tunggu waktunya saja.
Jalan terbaik yang kamu tempuh akan menghindarkanmu dari merana berkepanjangan. Kamu bisa move on setelah menentukan pilihan.
Biarkan dia pergi. Jangan dihalangi. Oke, saya juga tahu kalau ini benar-benar menyakitkan. Tapi, percayalah, tidak ada yang salah dengan ketetapanmu itu.
Menangislah sesuka kamu. Itu jauh lebih baik daripada harus membendung kegalauanmu. Ambil buku harianmu lalu tuangkan kemarahnmu. Setelah itu, bergeraklah lempang ke depan.
Jangan sekali-kali menoleh ke belakang. Masa depanmu jauh lebih menjanjikan, bahkan, melampaui batas yang kamu bayangkan. Move on, Please!
-